Senin, 02 Februari 2015

17-an diujung Hutan Sekaroh @Pantai Pink

Naik-naik ke puncak gunung,, berenang-renang di lautan.. :D
Bulan Agustus so spesial.. 


Yapp.. di bulan Agustus tahun lalu, terasa sangat spesial bagiku. Karena selain telah mampu menjejak kaki di puncak Rinjani. Maka tepat tanggal 17 agustus satu minggu setelah menyelesaikan petualang di gunung, liburan selanjutnya berlanjut di Pantai Pink bersama rekan-rekan staf kampus STMIK Syaikh Zainuddin Nahdatul Wathan Anjani tempatku bekerja. Jarang-jarang bisa main bareng-bareng, ehee.. jadi meskipun masih dalam tahap pemulihan tenaga dan perawatan kulit yang masih menghitam, kesempatan itu tak ku lewatkan begitu saja. langsung capcuss euy

Potong ayam dulu di kampus ;)

Setelah semua persiapan amunisi makanan beres, sekitar pukul 10.00 rombongan kami berangkat menuju “Pantai Pink” dari kampus STMIK Syaikh Zainuddin Nahdatul Wathan Anjani, dua mobil full. Pantai Pink terletak di kecamatan Jerowaru, jauh dibalik hutan Sekaroh dibelahan Lombok Timur bagian selatan, daerah paling kering di pulau kecil ini, namun memiliki pantai-pantai yang sangat bagus dan benar-benar masih alami.

Mulai memasuki kawasan hutan Sekaroh, kondisi jalannya benar-benar parah. Penuh lubang dan agak berbatu, karena jalannya belum diaspal. Sekitar 30an menit harus bersabar dengan kondisi jalan yang seperti itu Berkali-kali aku meringis saat kepalaku harus beradu dengan bagian dalam mobil. Tiap kali ada yang “kejedot” pasti langsung disambut dengan tawa riuh oleh para penghuni mobil yang ku tumpangi, yang notabene lagi-lagi cowok. Hanya aku dan kak Mut makhluk cewek di mobil itu. ehee,,

Tetapi disepanjang perjalanan jalan, pemandangannya tampak memukau. Serasa tidak berada di Lombok :D,, karena hampir semua pepohonan maupun semak-semak yang ada dipinggir jalan daunnya rontok, seakan sedang musim gugur.

                                   Serasa ditengah musim gugur @Hutan Sekaroh

Perut keroncongan mulai mendera rombongan mobil yang ku tumpangi, tapi semua harus kecewa karena ternyata tak ada satupun makanan yang ditaruh di mobil kami. semua baru tersadar kalau semua makanan ada di mobil satunya, sementara tu mobil belum juga terlihat. Jangankan warung, rumah penduduk saja belum terlihat, yang ada hanya pepohonan jati tanpa daun saja yang terlihat. bahkan sinyal ponselpun nihil. Huhu.. hampir 45 menit kami harus bersabar menunggu dipinggir jalan, ahaa ternyata rombongan yang satu lagi malah nyasar ke jalur menuju Pantai Surga. Salah satu nama pantai keren lainnya di wilayah Jerowaru. Begitu mobil rombongan yang kami tunggu-tunggu tiba, beberapa bungkusan cemilan kami ambil alih dan segera tandas dalam waktu singkat selama melanjutkan perjalanan. Haha..

Penunjuk arah diujung belokan menuju Pantai

Setelah menempuh perjalanan sekitar 2 jam setengah, dengan konsidisi jalan penuh sensasi yang terasa mengaduk perut, akhirnya hamparan lautan lepas yang membiru terhampar didepan mata.

Lukisan Sang Pencipta

Kalau satu minggu sebelumnya aku tersihir oleh Pesona alam Rinjani, maka kali ini aku kembali tersihir oleh birunya lautan lepas yang nampak tenang dan memukau dengan airnya yang super jernih. Setelah parkir dan semua amunisi makanan diturunkan, serangan jeprat-jepretpun kami lancarkan. Tak ku perdulikan lagi teriknya sengatan matahari siang yang semakin menghitamkan kulitku. Hehe,,

Pose duluu cuyyyyy
          

Keindahan Pantai Pink, tidak hanya berupa keunikan warna pasirnya saja. Tetapi pantai pink memiliki air yang sangat jernih kebiruan dan tampak tenang dengan ombak yang cukup kecil. Pesona pantai ini juga bisa kita nikmati dari ketinggian bukit-bukit disisi kanan serta kiri pantai, dan bisa dinaiki dengan mudah. Kealamian pantainya masih benar-benar terjaga, dan belum tercemar, karena belum terekspos secara luas.

                                                              Amazing


Setelah jeprat-jempret beberapa poto, kesibukanpun dimulai disela canda tawa mempersiapkan menu makan siang berupa ayam dan ikan bakar..

            
          Tim ayam :D                                     Tim ikan tawar

Ayam bakar,, ayam bakar
                             

Para peracik bumbu J                
Tak lama berselang, makan siang nan nikmat siap diserbu. Liburan tanpa rencana matang yang telah lama diangankan terlaksana juga dihari bersejarah negeri ini.. usai makan siang belum ada satu pun yang beranjak nyemplung ke laut, meski air jernih sangat menggoda, dan kaki sudah terasa gatal ingin segera berlari serta bercengkrama dengan air laut. Tetapi kami semua memutuskan untuk shalat dzuhur dulu. Maka begitu usai shalat, seakan tak pernah melihat air laut sebelumnya, kami berlomba lari “nyemplung” di laut yang sangat jernih dan tenang. 


Segerrrrr …..      

Selalu ada korban “digeret paksa” :D

Pantai Pink benar-benar sangat tenang, sampai-sampai serasa mandi di kolam karena deburan ombaknya sangat kecil. Bahkan nyaris tidak ada malahan, sehingga anak-anak kecilpun bisa bermain-main dengan aman.

Jernihhhhh cuy... 

Di pantai ini, pengunjung juga bisa dimanjakan dengan pemandangan alam laut yang menakjubkan jika melakukan snorkeling, karena terumbu-terumbu karangnya yang sangat indah. Walaupun sebagian titik terumbu terumbu karang yang terlihat hanya berupa sisa-sisa terumbu karang yang sudah hancur oleh jangkar - jangkar perahu para Nelayan.

Gangguin pasangan bule yang sedang snorkeling :D

Sebenarnya kalau dilihat dari dekat, pasir pantai Pink sama saja dengan pasir pantai diwilayah Lombok timur bagian selatan yakni agak putih kecoklatan. Tetapi karena bercampur dengan serpihan-serpihan terumbu karang yang berwarna pink. Dan warna pinknya sangat jelas terlihat seolah berkilau jika terkena air laut dan paparan sinar matahari. Bagiku, pantai dan air selalu saja punya keajaiban tuk menyatukan dan merekatkan sebuatan ikatan yang menghadirkan canda tawa kebahagiaan. 

Best moment
 

Layaknya anak-anak “perang pasir”

Lelah tertawa dan bermain air, kami istirahat sejenak ditepi pantai sembari menggosok-gosokkan pasir di wajah masing-masing. Namun tingkah seorang temanku yang biasa kami panggil "Inyong" lagi-lagi membuat tawa kami berderai, bahkan sampai ada yang berguling di pasir. Sedangkan si biang tawa sama sekali tidak berubah ekspresi (so serius) mengulas senyum aja nggak, seperti patung beneran. Haha

Gaya si “inyong” biang tawa

“Inyong” maskot 17-an :D  

                                        Selalu ada tawa diantara kebersamaan

Tidak cukup membuat lelucon dengan balutan pasir di tubuhnya, si inyong kembali beraksi menunjukkan kemapuan aktingnya sebagai mahasiswa jurusan sastra Indonesia.

         
Penjual es dadakan                               Entah jadi apa lagi :D          

Senja mulai turun, meski hari masih terlihat terang. Ah,, acara liburan dihari bersejarah bangsa ini telah usai. Setelah berganti dengan pakaian kering, rombongan kami pun beranjak pulang, membawa kenangan manis dan rasa persaudaraan yang semakin terjalin erat.


We are,, Big Family STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani LOTIM ;)


















 







                                






Tidak ada komentar: