Selasa, 17 Februari 2015

Nikmatnya Olahan Gedebong (Batang) Pisang ala Lombok


                                       Ares Gedebong Pisang nan nikmat

Ares merupakan Lauk tradisional khas Suku Sasak (Lombok) yang terbuat dari gedebong (batang) pohon pisang yang masih muda. Apalagi biasanya ditambahkan dengan potongan daging sapi. Wiihh hebat ! Top B-G-T

Cara pembuatannya pun cukup sederhana, yakni batang pohon pisang yang masih muda (belum berbunga) dikupas hingga yang tersisa hanya sedikit bagian dalamnya saja. Bagian dalam inilah yang diiris tipis-tipis dan sebelum diolah langsung diberi garam, kemudian diremas-remas (seperti menghilangkan rasa pahit pada pare), setelah itu barulah dicuci bersih. 

Batang Pisang (bahan utama)


Hampir siap jadi Ares :D

Cita rasanya sangat unik, manis dan gurih berpadu dalam kuah santan yang telah dibumbui dengan aneka macam bumbu rempah-rempah. Seperti ketumbar, jintan, lengkuas, jahe, kemiri, bawang merah, bawang putih, kunyit, garam dan terasi, serta gula secukupnya. Tetapi penyedap rasa sangat dihindari dalam masakan ini, karena hal tersebut dapat merusak cita rasa lauk Ares.

Pada awalnya, Ares hanya disajikan pada saat ada acara “Begawe” (hajatan), seperti saat hajatan bagi orang yang hendak melakukan hajatan Haji, sunatan ataupun hajatan pernikahan. Biasanya untuk hajatan pernikahan, Ares dimasak menggunakan panci ukuran super besar sehingga membutuhkan waktu hingga 1 jam untuk matang. Bagi masyarakat Lombok sendiri, keberadaan Ares dalam hajatan pernikahan sangatlah berarti, seakan sudah menjadi menu wajib. Bahkan mereka berpendapat bahwa “Tidak lengkap sebuah pesta pernikahan jika tidak disediakan hidangan Ares.” (benar-benar segitu berartinya menu ini :D)

Namun saat ini, menu Ares telah banyak dijumpai di warung-warung makan yang ada diseputaran Lombok, terutama dikawasan Mataram dan Cakranegara. Jadi, kini Ares tidak hanya bisa dicicipi saat ada acara “Begawe” saja. Menu Ares sangat cocok dijadikan sebagai lauk saat masih panas, dengan sepiring nasi putih. Rasanya benar-benar nikmat euy. Patut dicoba ;)



Selasa, 03 Februari 2015

Jalan Sehat Berhadiah Kipas Angin

Beberapa waktu yang lalu diawal-awal tahun ini, ada yang terasa spesial di jum’at pagi. Karena biasanya aku hanya lari pagi sendirian menyusuri jalan dari depan kampus STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani menuju pasar sela’ (Cuma buka pukul 06.00-07.30). Di pagi jum’at itu, ketua pimpinan di kampus tempat ku bekerja mengintruksikan pada 10 oarang staffnya agar ikut berpartisipasi diacara jalan sehat dalam rangka memperingati Milad Muhammadiyah ke-105 dan Aisyiyah ke-100, dan aku termasuk salah seorang diantara yang 10 orang itu. Tapi sayang satu orang akhirnya tidak bisa ikut karena mendadak diminta pulang oleh orang tuanya.    

                              Lokasi acara @Taman Kota Selong, Lombok Timur

Kami berangkat dari kampus STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani sekitar pukul 07.10 menuju Taman KotaSelong, tempat start acara jalan sehat tersebut. Sampai disana, acara pembukaan yang sejatinya pukul 07.30 belum dimulai. Perut kami yang belum diisi asupan amunisi pagi mulai berdendang penuh semangat, beruntung ada yang jualan telur puyuh rebus. Jadi, sementara menunggu acara dimulai, kami malah sibuk membagi kupon undian plus berpose. Ehee,, 

                                    Bagi-bagi kupon keberuntungan :D


Usai acara pembukaan yang dilakukan oleh perwakilan dari utusan Bupati Lombok Timur, para peserta mulai diminta untuk bersiap-siap membuat barisan ditepi jalan, depan taman kota. Acara jalan sehat pagi itu tidak hanya diikuti oleh para peserta yang berasal dari lingkup institusi berlabel Muhammadiyah saja, karena institusi berlabel NW (Nahdatul Wathan) pun turut diundang memeriahkan acara Milad tersebut.
Dan pesertanya lebih banyak merupakan perwakilan siswa-siswi dari beberapa sekolah yang ada di lombok timur, bahkan anak-anak tingkat TK pun ikut serta.

                    Dilepas oleh aksi keren TK Muhammadiyah Kelayu

Hyupp,,, perjalanan keliling Taman Kota pun dimulai, rute jalan sehat pagi itu start dari Taman Kota, kemudian berbelok kearah jalan Prof. M. Yamin, didepan RSUD. Dr. Raden Soedjono Selong kemudian melewati jalan Pejanggik – jalan TGH. M. Zainuddin Abdul Majid dan finish lagi di Taman Kota Selong.
 Jalan pagi cinkkk :D

Perjalanan menjadi tidak terasa jauh, karena disepanjang jalan selalu dialihkan dengan canda tawa. Juga oleh aksi si Inyong yang meminta adik-adik SMA jadi modelnya. 

                                       Hasil jepretan si “Inyong”
Fiuhh,, setelah berjalan sekitar satu setengah jam, akhirnya kami tiba juga digaris finish. Dan disambut oleh penampilan adik-adik mungil yang kelihatan sangat menikmati permainan drumband mereka. 

Bravo adik-adik mungil ;)

Dan panitia empunya acara mulai menggema mengumumkan pembacaan nomor-nomor kupon undian. Aahh hadiahnya benar-benar sangat menarik euyy,, nggak tanggung-tanggung selain hadiah berupa barang-barang murah meriah ada juga hadiah berupa hp, kompor gas, kipas angin, bahkan sebuah sepeda telah siap menanti tuk dibawa pulang bagi yang beruntung.

                                Harap-harap cemas menunggu panggilan 

Setiap kali ada yang berhasil nomornya disebut, suara riuh dan tepuk tangan memenuhi area acara. Sementara yang lain masih menunggu dan berharap akan terpanggil. Haha.. setelah lama menunggu, bahkan sudah hadiah merupakan hadiah paling bontot, akhirnya salah satu no yang ada dirombongan ku keluar juga, dapat kipas angin kecil.

                                                                     Assyeekkk dapat hadiah

Yipppii dapat hadiah, hehe… puas berpose bareng hadiah yang didapat kami pun beranjak ke sisi Taman Kota diujung sebelah selatan untuk menikmati sarapan berupa soto yang dijajakan disepanjang jalan yang berdampingan dengan Hutan Kota Selong. Karena letak Taman dan Hutan Kota Selong masih berada dalam satu kawasan. 


                                           Usai sarapan narsis lagi sebelum pulang :D
 

Senin, 02 Februari 2015

17-an diujung Hutan Sekaroh @Pantai Pink

Naik-naik ke puncak gunung,, berenang-renang di lautan.. :D
Bulan Agustus so spesial.. 


Yapp.. di bulan Agustus tahun lalu, terasa sangat spesial bagiku. Karena selain telah mampu menjejak kaki di puncak Rinjani. Maka tepat tanggal 17 agustus satu minggu setelah menyelesaikan petualang di gunung, liburan selanjutnya berlanjut di Pantai Pink bersama rekan-rekan staf kampus STMIK Syaikh Zainuddin Nahdatul Wathan Anjani tempatku bekerja. Jarang-jarang bisa main bareng-bareng, ehee.. jadi meskipun masih dalam tahap pemulihan tenaga dan perawatan kulit yang masih menghitam, kesempatan itu tak ku lewatkan begitu saja. langsung capcuss euy

Potong ayam dulu di kampus ;)

Setelah semua persiapan amunisi makanan beres, sekitar pukul 10.00 rombongan kami berangkat menuju “Pantai Pink” dari kampus STMIK Syaikh Zainuddin Nahdatul Wathan Anjani, dua mobil full. Pantai Pink terletak di kecamatan Jerowaru, jauh dibalik hutan Sekaroh dibelahan Lombok Timur bagian selatan, daerah paling kering di pulau kecil ini, namun memiliki pantai-pantai yang sangat bagus dan benar-benar masih alami.

Mulai memasuki kawasan hutan Sekaroh, kondisi jalannya benar-benar parah. Penuh lubang dan agak berbatu, karena jalannya belum diaspal. Sekitar 30an menit harus bersabar dengan kondisi jalan yang seperti itu Berkali-kali aku meringis saat kepalaku harus beradu dengan bagian dalam mobil. Tiap kali ada yang “kejedot” pasti langsung disambut dengan tawa riuh oleh para penghuni mobil yang ku tumpangi, yang notabene lagi-lagi cowok. Hanya aku dan kak Mut makhluk cewek di mobil itu. ehee,,

Tetapi disepanjang perjalanan jalan, pemandangannya tampak memukau. Serasa tidak berada di Lombok :D,, karena hampir semua pepohonan maupun semak-semak yang ada dipinggir jalan daunnya rontok, seakan sedang musim gugur.

                                   Serasa ditengah musim gugur @Hutan Sekaroh

Perut keroncongan mulai mendera rombongan mobil yang ku tumpangi, tapi semua harus kecewa karena ternyata tak ada satupun makanan yang ditaruh di mobil kami. semua baru tersadar kalau semua makanan ada di mobil satunya, sementara tu mobil belum juga terlihat. Jangankan warung, rumah penduduk saja belum terlihat, yang ada hanya pepohonan jati tanpa daun saja yang terlihat. bahkan sinyal ponselpun nihil. Huhu.. hampir 45 menit kami harus bersabar menunggu dipinggir jalan, ahaa ternyata rombongan yang satu lagi malah nyasar ke jalur menuju Pantai Surga. Salah satu nama pantai keren lainnya di wilayah Jerowaru. Begitu mobil rombongan yang kami tunggu-tunggu tiba, beberapa bungkusan cemilan kami ambil alih dan segera tandas dalam waktu singkat selama melanjutkan perjalanan. Haha..

Penunjuk arah diujung belokan menuju Pantai

Setelah menempuh perjalanan sekitar 2 jam setengah, dengan konsidisi jalan penuh sensasi yang terasa mengaduk perut, akhirnya hamparan lautan lepas yang membiru terhampar didepan mata.

Lukisan Sang Pencipta

Kalau satu minggu sebelumnya aku tersihir oleh Pesona alam Rinjani, maka kali ini aku kembali tersihir oleh birunya lautan lepas yang nampak tenang dan memukau dengan airnya yang super jernih. Setelah parkir dan semua amunisi makanan diturunkan, serangan jeprat-jepretpun kami lancarkan. Tak ku perdulikan lagi teriknya sengatan matahari siang yang semakin menghitamkan kulitku. Hehe,,

Pose duluu cuyyyyy
          

Keindahan Pantai Pink, tidak hanya berupa keunikan warna pasirnya saja. Tetapi pantai pink memiliki air yang sangat jernih kebiruan dan tampak tenang dengan ombak yang cukup kecil. Pesona pantai ini juga bisa kita nikmati dari ketinggian bukit-bukit disisi kanan serta kiri pantai, dan bisa dinaiki dengan mudah. Kealamian pantainya masih benar-benar terjaga, dan belum tercemar, karena belum terekspos secara luas.

                                                              Amazing


Setelah jeprat-jempret beberapa poto, kesibukanpun dimulai disela canda tawa mempersiapkan menu makan siang berupa ayam dan ikan bakar..

            
          Tim ayam :D                                     Tim ikan tawar

Ayam bakar,, ayam bakar
                             

Para peracik bumbu J                
Tak lama berselang, makan siang nan nikmat siap diserbu. Liburan tanpa rencana matang yang telah lama diangankan terlaksana juga dihari bersejarah negeri ini.. usai makan siang belum ada satu pun yang beranjak nyemplung ke laut, meski air jernih sangat menggoda, dan kaki sudah terasa gatal ingin segera berlari serta bercengkrama dengan air laut. Tetapi kami semua memutuskan untuk shalat dzuhur dulu. Maka begitu usai shalat, seakan tak pernah melihat air laut sebelumnya, kami berlomba lari “nyemplung” di laut yang sangat jernih dan tenang. 


Segerrrrr …..      

Selalu ada korban “digeret paksa” :D

Pantai Pink benar-benar sangat tenang, sampai-sampai serasa mandi di kolam karena deburan ombaknya sangat kecil. Bahkan nyaris tidak ada malahan, sehingga anak-anak kecilpun bisa bermain-main dengan aman.

Jernihhhhh cuy... 

Di pantai ini, pengunjung juga bisa dimanjakan dengan pemandangan alam laut yang menakjubkan jika melakukan snorkeling, karena terumbu-terumbu karangnya yang sangat indah. Walaupun sebagian titik terumbu terumbu karang yang terlihat hanya berupa sisa-sisa terumbu karang yang sudah hancur oleh jangkar - jangkar perahu para Nelayan.

Gangguin pasangan bule yang sedang snorkeling :D

Sebenarnya kalau dilihat dari dekat, pasir pantai Pink sama saja dengan pasir pantai diwilayah Lombok timur bagian selatan yakni agak putih kecoklatan. Tetapi karena bercampur dengan serpihan-serpihan terumbu karang yang berwarna pink. Dan warna pinknya sangat jelas terlihat seolah berkilau jika terkena air laut dan paparan sinar matahari. Bagiku, pantai dan air selalu saja punya keajaiban tuk menyatukan dan merekatkan sebuatan ikatan yang menghadirkan canda tawa kebahagiaan. 

Best moment
 

Layaknya anak-anak “perang pasir”

Lelah tertawa dan bermain air, kami istirahat sejenak ditepi pantai sembari menggosok-gosokkan pasir di wajah masing-masing. Namun tingkah seorang temanku yang biasa kami panggil "Inyong" lagi-lagi membuat tawa kami berderai, bahkan sampai ada yang berguling di pasir. Sedangkan si biang tawa sama sekali tidak berubah ekspresi (so serius) mengulas senyum aja nggak, seperti patung beneran. Haha

Gaya si “inyong” biang tawa

“Inyong” maskot 17-an :D  

                                        Selalu ada tawa diantara kebersamaan

Tidak cukup membuat lelucon dengan balutan pasir di tubuhnya, si inyong kembali beraksi menunjukkan kemapuan aktingnya sebagai mahasiswa jurusan sastra Indonesia.

         
Penjual es dadakan                               Entah jadi apa lagi :D          

Senja mulai turun, meski hari masih terlihat terang. Ah,, acara liburan dihari bersejarah bangsa ini telah usai. Setelah berganti dengan pakaian kering, rombongan kami pun beranjak pulang, membawa kenangan manis dan rasa persaudaraan yang semakin terjalin erat.


We are,, Big Family STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani LOTIM ;)